Cara Jitu Asah Logika Anak Sejak Dini Melalui Bahasa Pemrograman

Asah Logika Anak Sejak Dini Melalui Bahasa Pemrograman

Membantu anak mengembangkan keterampilan logika anak sejak dini seperti berhitung, pemecahan masalah, dan lain sebagainya mampu menjadi langkah tepat untuk membantunya menghadapi masa depan. Pasalnya, membiasakan anak dengan permainan dan aktivitas yang bisa melatih dan mengembangkan kemampuan logika berpikir sejak dini akan membantunya melewati proses cara berfikir kritis lebih awal sehingga mampu menghadapi permasalahan yang jauh lebih kompleks di masa depan. Jadi, penting untuk memikirkan cara atau aktivitas anak yang benar-benar bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Yuk, simak cara yang efektif untuk bisa mengembangkan kemampuan berpikir logis anak berikut ini

Bermain Menggunakan Cara Berfikir Computational/program

  • 1. Aktivitas Unplugged

Bermain menggunakan cara berfikir logika komputer dapat dilakukan oleh anak dengan memulainya melalui kegiatan unplugged. Kegiatan unplugged merupakan pendekatan konsep dasar ilmu komputer tanpa menggunakan komputer, namun dapat dikalukan melalui permainan yang menarik buat anak. Kegiatan ini berbasis aktivitas fisik dan dapat dilakukan dengan berbagai macam jenis kegiatan yang menggunakan instrumen sederhana, murah, dan mudah ditemukan di rumah. Aktivitas unplugged cocok digunakan untuk anak pada usia < 5 tahun.

Aktivitas pembelajaran yang digunakan dalam metode unplugged terus berkembang seiring berjalannya waktu. Sehingga banyak jenis aktivitas yang digunakan dalam metode ini seperti pixel art, dimana anak akan diajak membuat gambar menggunakan kode warna dengan pemetaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Dengan ini anak akan belajar untuk mengasah pola berpikir komputasional, yaitu cara berpikir dalam pemecahan masalah yang diterapkan pada logika yang dilakukan oleh komputer. Dengan berpikir komputasional siswa belajar bagaimana menyelesaikan berbagai persoalan sehari-hari dengan cara yang efektif dan efisien.

Selain itu, bermain menggunakan kegiatan unplugged dapat menjadi langkah yang menyenangkan dan edukatif bagi anak sehingga aktivitas yang dilakukan tidak membosankan dan mampu memotivasi cara belajar yang dapat mengasah logika anak.

  • 2. Visual Programming

Game yang dimainkan dengan cara mengasah logika mungkin terdengar sulit, namun berbeda dengan game yang dimainkan oleh anak-anak tentu lebih sederhana dan memiliki environment game dengan gambar yang menarik disertai musik-musik yang bersemangat. Anak akan diajak ke dalam permainan visualisasi yang interaktif sehingga anak tidak merasa tertekan dalam proses belajar nya. Proses penyusunan code pada visual programming bisa digambarkan seperti menyusun balok puzzle, karena visualisasinya mudah dimengerti oleh anak.

Begitu pula dengan prosesnya, perancangan game di metode visual programming mampu dipahami dengan mudah dengan indera penglihatan anak karna memggunakan balok2 warna-warni untuk setiap perintah yang digunakan untuk menggerakkan/memberikan interaksi terhadap game yang dibuat oleh anak.

Mengajarkan anak melalui visual programming, mampu memotivasi anak-anak untuk mengasah logika mereka masing-masing dan menempatkan script/perintah sesuai keinginan dan imajinasi anak masing-masing. Selain itu, mengajarkan visual programming kepada anak dapat menumbuhkan pemahaman dasar untuk membantu orang tua dalam melatih logika anak secara efektif dengan cara yang tidak membosankan, imajinatif, dan menarik. Maka dari itu, dengan cara bermain sambil belajar seperti ini, anak-anak akan mendapatkan ilmu sekaligus terhibur sambil bermain. Beberapa rekomendasi platform visual programming yang dapat anak dan orang tua mainkan dan pelajari di rumah, diantaranya platform ScratchJr, Scratch, Code Kingdom, Code Combat, Tynker dan aplikasi lainnya.

  • 3. Text Programming

Text-programming adalah bentuk pengaplikasian code melalui text untuk memberikan perintah ke komputer dengan bahasa pemrograman. Dengan mengajarkan text-programming kepapada anak, anak akan dilatih untuk menunjukkan dan mengkreatifitaskan nalar, logika, dan konsep mereka dalam berpikir sistematis dan terstruktur, terutama dalam memecahkan permasalahan yang menggunakan konsep sebab akibat. Mempelajari konsep dari text-programming membutuhkan kemampuan berpikir logis, analisis, dan merencanakan serangkaian instruksi untuk program komputer atau aplikasi sebelum pengkodean dilakukan.

Pada contoh gambar diatas adalah text-programming dengan menggunakan bahasa pemrograman javascript. Di dalam baris perintah diatas, terdiri dari perintah “jika maka” nilai Budi adalah 80 sedangkan nilai kkm nya adalah 60, maka sistem akan melakukan pengecekan apakah varibel lulus bernilai benar (true) atau tidak (false). Pada contoh diatas akan mengeluarkan output “true” (lulus) karena nilai Budi berada diatas 60. Namun apabila nilai Budi di ubah menjadi dibawah 60, maka akan mengeluarkan output “false” (Tidak lulus).

Mempelajari text-programming untuk mengasah logika anak cocok digunakan anak pada rentang usia anak 10 tahun ke atas. Programming atau pemrograman melalui text-programming memiliki cakupan proses yang lebih luas dan kompleks karena penyusunan kode menggunakan kalimat atau teks yang membutuhkan ketelitian yang tinggi dan logika. Bahasa pemrograman text-programming berikut dapat anak pelajari di rumah diantaranya yaitu Java, Python, Javascript, Lua, dll.

Untuk mengetahui manfaat mempelajari bahasa pemrograman pada anak dapat dilihat disini:

Memangnya Anak Bisa Belajar Coding?

Nayla Mumtaza