6 Kebiasaan Anak Ini Bisa Mencerminkan Pekerjaannya di Masa Depan

kehidupan anak yang penuh warna

Seiring dengan perkembangan teknologi, wawasan setiap orang pun juga mengalami kemajuan yang pesat, termasuk orang tua dan anak-anak. Di sisi lain, adanya kemudahan mendapatkan informasi tersebut malah membuat sebagian orang tua menjadi sangat kompetitif dan berambisi terhadap anaknya.

Seorang anak sering kali dipaksa untuk terus berprestasi pada semua pelajaran akademik sekolahnya. Padahal, setiap anak dilahirkan dengan bakat dan keistimewaannya masing-masing. Memaksa anak menjadi ahli semua bidang malah bisa menghilangkan motivasi belajarnya di sekolah.

Kenali Jenis Bakat dan Kecerdasan Anak Sejak Usia Dini

Sebagai orang tua, mengenali dan mengembangkan bakat yang dimiliki anak sedini mungkin adalah hal yang penting. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan memahami terlebih dahulu tipe kecerdasan anak.

Seorang psikolog terkenal asal Amerika, memperkenalkan sebuah konsep “Multiple Intellegences Theory” yang mengakui adanya berbagai jenis kecerdasan berbeda pada individu. Setidaknya ada 8 jenis kecerdasan anak yang dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan, yaitu musikal, naturalis, lingusitik, interpersonal, intrapersonal, visual spasial, logika matematika, serta kinestetik.

Mengelompokkan benda termasuk salah satu kecerdasan anak
Mengelompokkan benda termasuk salah satu kecerdasan anak (Sumber foto: pexel/Alexander Grey)

Tipe-tipe kecerdasan ini bisa dilihat dari hobi dan aktivitas anak sehari-hari. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang kecerdasan setiap anak dan bagaimana cara mengembangkannya:

1. Menceritakan Banyak Hal

Anak yang kaya kosakata tentu akan banyak bicara dan mampu mengelaborasikan cerita. Anak tipe ini biasanya melakukan beberapa kekeliruan dalam pelafalan beberapa kata dan pembentukan struktur kalimat karena berbicara dalam tempo yang cepat.

Kecakapan verbal yang dimiliki anak ini bisa menjadi pertanda awal bahwa ia masuk dalam kecerdasan linguistik. Anak dengan kemampuan ini sangat cocok bila di masa depan bekerja sebagai jurnalis, pembicara, atau profesi lain di bidang hukum. Orang tua dapat mengembangkan kemampuan bahasanya melalui banyak membaca lalu menceritakannya kembali.

2. Senang Mengelompokkan Benda

Jika anak selalu memasangkan kaos kaki dan sepatu, mengatur mainan dalam bentuk barisan, atau menyusun benda berdasarkan warna, ukuran, serta bentuknya, maka anak seperti bisa jadi mempunyai kecerdasan dalam hal logika. Anak bisa jadi merupakan pemikir analisis yang sangat terorganisir dan memperhatikan hal kecil.

Anak seperti ini sangat unggul dalam bidang matematika dan ilmu pengetahuna sains. Sehingga profesi yang cocok untuk anak di masa depan diantaranya ilmuwan, insinyur, atau programmer. Orang tua dapat memberikan banyak kegiatan yang berkaitan dengan keterampilan menghitung, eksprimen, dan teka-teki memecahkan masalah.

3. Suka Memanipulasi Benda

Sangat ingin tahu bagaimana benda dapat berfungsi, sering membongkar barang lalu memasangnya kembali, atau membangun menara dari balok-balok, maka artinya anak ini bisa dikategorikan memiliki kecerdasan visual spasial. Anak seperti ini di masa depan bisa diarahkan untuk menjadi mekanik, arsitek, atau pelukis.

Kecerdasannya yang mudah mengingat gambar, wajah seseorang, pola, maupun tekstur, dapat dikembangkan dengan mengajaknya menggambar, menyusun puzzle, atau membuat berbagai karya.

4. Tidak Bisa Diam

Sering kewalahan menghadapi anak yang super enerjik? Jangan langsung berpikir si kecil hiperaktif, ya. Anak yang sangat menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan dan aksi digolongkan dalam kecerdasan kinestetik.

Anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki kemampuan fisik yang baik dan menguasai gerakan tubuh dengan lancar. Kecerdasan ini bukan saja diekspresikan dari tenaga atau otot saja, namun ada kemampuan untuk berstrategi dalam permainan. Profesi yang cocok untuk mereka tentu saja menjadi atlet, penari, atau aktor. Karena mereka tidak bisa berdiam diri dalam waktu yang lama, maka orang tua bisa mengajaknya bermain outdoor.

5. Pandai Bergaul dan Bisa Memipin

Orang tua mana yang tidak bangga melihat anaknya cakap memimpin, memiliki banyak teman, dan sering inisiatif terhadap sesuatu? Ciri ini merupakan tanda kecerdasan interpersonal. Anak dengan kecerdasan ini mudah bekerja sama, umumnya lebih peka dengan perasaan serta suka menolong orang lain.

Cara mengembangkan kecerdasan ini adalah dengan mengajak anak beraktivitas bersama orang baru yang berbeda usia dan latar belakang. Biarkan mereka saling bercerita, berbagi, bekerja sama, dan mengendalikan diri. Keahliannya dalam menyesuaikan diri di suasana baru menjadi bekal yang kuat sebagai pemimpin di masa depan.

6. Mudah Mencemaskan Sesuatu

Berbeda dengan kecerdasan interpersonal yang sangat ekspresif, anak yang mudah mencemaskan sesuatu bisa jadi karena ia mempunyai kecerdasan intrapersonal. Anak yang intrapersonal sangat peka pada perasaan, pemikiran, kecemasan, dan sifat pribadinya. Anak ini memang perlu didorong untuk mencoba sesuatu karena cenderung berada di zona nyaman.

Orang tua dapat melatih anak untuk bertanggung jawab atas tugasnya, serta mempercayakan tugas tertentu agar anak lebih percaya diri. Pekerjaan seperti psikolog, psikiater, konselor, bisa menjadi profesi yang ditekuni di masa depan.

Sementara dua kecerdasan lainnya ialah musikal dan naturalis. Kecerdasan musikal mempunyai kepekaan tinggi terhadap nada dan irama sehingga di masa depan akan sangat cocok menjadi musisi. Sementara kecerdasan naturalis lebih menunjukkan ketertarikan terhadap hewan dan tanaman. Ahli botani, dokter hewan, dan sejenisnya tentu sangat cocok untuk anak dengan kecerdasan ini.

kegiatan anak di outdoor bisa menstimulasi kecerdasan
Anak bermain bersama di outdoor bisa menstimulasi kecerdasannya (Sumber foto: canva/Lukas)

Bakat seorang anak tentu tidak dapat dilihat secara langsung. Orang tua harus banyak mengamati dan mengkomunikasikan kepada anak tentang hobi yang disukainya. Orang tua tidak bisa hanya mengandalkan nilai rapor untuk mengetahui kecerdasan anak.

Intinya, jangan sampai makna kecerdasan menjadi terbatas. Sebab pada kenyataannya, dalam diri anak bisa sangat banyak potensi yang bisa dikembangkan.

 

Penulis : Rizka Devi Amalia

Instagaram : https://www.instagram.com/rizkadevam/

LinkedIn : https://www.linkedin.com/in/rizkadevam/

 

Referensi:

www.ibupedia.com/artikel/balita/mencari-tahu-bakat-tersembunyi-pada-anak-pra-sekola

www.klikdokter.com/ibu-anak/tips-parenting/9-jenis-kecerdasan-anak-dan-cara-mengembangkannya

akupintar.id/info-pintar/-/blogs/jenis-kecerdasan-anak-dan-cara-mengembangkan-

Maulana Rahman Nur