Kegiatan Sederhana untuk Mengajari Anak Anda “Problem Solving”

Setiap manusia pasti memiliki masalah, tak terkecuali anak-anak. Saling berebut mainan dengan saudara, ejekan dari teman-teman di sekolah, bahkan kesulitan mengerjakan soal matematika. Masalah dan kehidupan manusia memang dua hal yang tidak dapat dipisahkan, sehingga sudah menjadi hal yang wajib bagi setiap manusia untuk bisa dan terbiasa menyelesaikan permasalahan mereka setiap harinya.

Menyelesaikan masalah menjadi sangat penting untuk dibiasakan (khususnya oleh anak-anak), karena kebiasaan pada masa kecil ini nantinya akan menentukan apakah seorang anak akan terbiasa untuk menyelesaikan permasalahan mereka atau tidak. Dan pastinya sudah menjadi harapan setiap orang tua agar anak-anak mereka memiliki keterampilan menyelesaikan masalah yang baik, sebagai bekal mereka kemudian di masa depan untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang lebih kompleks.

Tentunya kita sudah menyadari bahwa tidak setiap masalah dapat diselesaikan oleh seorang anak sendiri, misalkan kita pastinya tidak akan membiarkan anak kita untuk belanja sendiri dan memasak makanan mereka sendiri, atau berangkat dan pulang sekolah sendiri padahal jarak ke sekolah bisa jadi lebih dari 10 km. Memang tidak salah jika orang tua terlibat untuk membantu menyelesaikan masalah seorang anak, tetapi menjadi salah jika orang tua selalu membantu menyelesaikan permasalahan seorang anak sepenuhnya. Ada kalanya sebuah permasalahan harus diselesaikan oleh seorang anak secara mandiri, dan ada kalanya permasalahan harus diselesaikan bersama orang tua. Tugas orang tua pada fase ini bukanlah sebagai penyelesai segala permasalahan anak, melainkan sebagai seorang pendidik anak agar mereka bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Hal ini dilakukan agar anak menjadi individu yang mandiri dan percaya diri. 

 

Apakah itu problem solving?

Secara sederhana, problem solving merupakan suatu keterampilan untuk menemukan sebuah solusi atas sebuah permasalahan. Terdapat beberapa sub-keterampilan spesifik yang dibutuhkan seorang anak agar memiliki keterampilan problem solving yang baik, diantaranya: pemikiran analitis & kritis, pembuatan keputusan, inisiatif, kreatif, penalaran logis, kegigihan, kecakapan komunikasi, dan negosiasi.

Beberapa masalah dapat dikategorikan sebagai permasalahan yang sederhana, sehingga hanya membutuhkan satu atau dua sub-keterampilan untuk menyelesaikannya, sedangkan beberapa permasalahan yang lain merupakan permasalahan yang kompleks sehingga membutuhkan tiga atau bahkan lebih sub-keterampilan sekaligus.

 

Mengapa Harus Mengajarkan Problem Solving?

Problem solving merupakan sebuah keterampilan yang tidak dapat langsung didapatkan saat dewasa. Walaupun keterampilan ini masih dapat berkembang saat dewasa, bagaimanapun sebagian besar pembelajarannya berlangsung saat kecil. Masa ini sering juga dikenal dengan masa emas (golden age). Usia pre-school adalah masa terbaik bagi seorang anak untuk memulai belajar menyelesaikan masalah (tentunya dengan cara yang menyenangkan). Manfaat utama mempelajari hal ini sejak dini adalah mudah  tersimpan untuk selamanya dan relatif lebih effortless dibandingkan saat harus mempelajarinya ketika dewasa. Problem solving ini sendiri akan bermanfaat untuk mereka di fase perkembangan mereka mulai dari jenjang sekolah, perguruan tinggi, hingga bekerja nanti.

 

Bagaimana Cara Mengajarkan Problem Solving?

Orang tua tidaklah perlu mengajari anak mereka untuk hafal dan paham apakah itu definisi problem solving, melainkan hal tersebut dapat disesuaikan dengan berbagai aktivitas yang sekaligus dapat merangsang dan membiasakan mereka untuk menggunakan keterampilan menyelesaikan masalah. Anak dapat belajar menyelesaikan masalah dengan 2 cara, secara langsung melalui program yang direncanakan, dan secara tidak langsung saat anak-anak bermain dan beraktivitas setiap harinya. Biasanya pembelajaran secara langsung diadakan melalui sekolah formal maupun non formal sedangkan pembelajaran tidak langsung biasanya diajarkan dalam bentuk berbagai rangsangan yang dapat memicu seorang anak untuk menggunakan keterampilan maupun sub-keterampilan yang sudah dijelaskan sebelumnya.

 

7 Aktivitas Menyenangkan untuk Mengajarkan Problem Solving Kepada Anak

 

1. Bermain Puzzle

Permainan puzzle/teka-teki merupakan sebuah set gambar besar yang dipecah menjadi gambar-gambar kecil untuk kemudian disatukan kembali.

 

2. Permainan Membangun dan Konstruksi

Permainan membangun dan konstruksi membutuhkan keterampilan problem solving untuk menentukan apa yang harus dibangun dan bagaimana cara merangkai potongan-potongan menjadi satu.

 

3. Permainan Uji Ingatan

Permainan memori menggunakan beberapa kartu yang terdiri dari berpasang-pasang gambar yang sama untuk kemudian pemain akan mencoba menemukan setiap pasangannya.

 

4. Buku Aktivitas

Buku aktivitas dapat mengembangkan kemampuan anak untuk mengidentifikasi masalah dan mencari informasi, contohnya: Where’s Wally / Waldo.

 

5. Brain Game

Game otak akan melatih anak Anda untuk menganalisis informasi yang diberikan, memahaminya, mengenali polanya, dan menciptakannya kembali.

 

6. Membuat Kerajinan

Membuat berbagai prakarya seni, sains, daur ulang sampah, dll dapat melatih keterampilan problem solving anak untuk membiasakan berpikir kreatif saat membuat produk / solusi.

 

7. Permainan Papan

Board game dapat mengajarkan keterampilan mengikuti aturan dan bergerak dalam urutan yang logis. Ini cara yang bagus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang lebih sistematis.

Admin Kalananti